"Jamur tiram memang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, tetapi pengolahannya baru sebatas dijadikan sate, tongseng, maupun keripik. Kami mencoba melakukan diversifikasi dengan mengolahnya menjadi bahan pengganti daging dalam burger," ujarnya.
Selain Ahmad Bayu Hartono, empat mahasiswa lainnya adalah Aris Misbah, Dyah Retna Wulandari, Endah Putri Hadia, serta Endang Febrianti.
Ahmad mengatakan burger yang diberi label `Tirex Burger` tersebut merupakan makanan yang rendah kolesterol karena tidak menggunakan daging sebagai isi burger.
"Jamur tiram hanya mengandung lemak sebanyak 0,17 persen. Selain itu, kandungan karbohidratnya rendah, sehingga produk tersebut aman untuk dikonsumsi penderita hipertensi dan diabetes," katanya.
Menurut dia untuk menjaga ketersediaan jamur tiram, ia dan keempat temannya memiliki kebun jamur tiram di Cangkringan, Sleman.
"Kami memiliki kebun jamur sendiri yang berada di Desa Cangkringan, tiap harinya mampu memanen sampai 25 kg. Sisa jamur yang tidak digunakan untuk burger diolah menjadi keripik jamur dan dijual," katanya.
Ia mengatakan hingga saat ini, usaha burger jamur tiram ini telah memiliki empat gerai di Yogyakarta dan satu gerai di Solo.
"Omzet yang dihasilkan dari penjualan burger jamur tiram tersebut sekitar Rp20 juta dalam satu bulan," katanya.
Menurut dia, untuk memperluas jaringan pemasaran, dirinya dan keempat temannya akan membuka gerai di Medan dan lima kota lainnya.
"Kami akan mengembangkan tempat usaha dengan membuka gerai baru di Medan pada awal Oktober 2010," katanya.(*)(ANT-158/B/H008/R009)
• antaranews
0 Response to "Mahasiswa UGM Kembangkan Burger Jamur Tiram"
Posting Komentar