Peneliti di Pusat Penelitian Fisika LIPI, Profesor Perdamean Sebayang menyebutkan bahwa dalam kondisi banjir, kondisi air sangat berlimpah tetapi tidak layak konsumsi karena sudah terkontaminasi oleh beragam polutan.
"Jika kebutuhan air tidak terpenuhi, maka dapat memberikan dampak terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial sesuai dengan kondisi jumlah penduduk atau mekanisme distribusi air bersih," terang Perdamean melalui keterangannya, Senin (29/3/2010).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, LIPI kemudian membentuk unit pengolahan air bersih dan layak minum dengan sistem water purification. Sistem ini dapat menghasilkan air berkualitas yang memenuhi standar kesehatan.
Uji coba rencananya akan dilakukan pada Rabu, 31 Maret 2010 di Dusun 111 Gempol Tengah, Desa Purwadana, Karawang, Jawa Barat.
Perdamean menuturkan bahwa unit sistem ini dapat beroperasi secara mobile dan dapat diaplikasikan untuk berbagai jenis sumber air tawar, khususnya air banjir pada lokasi bencana.
"Unit sistem mobile ini mampu mengolah air dengan menggunakan beragam sumber air tawar selama tidak mengandung bahan berbahaya beracun, dengan kapasitas hasil yang memadai secara masal, yaitu 10 liter per menit," tandasnya. (okezone.com/ humasristek)
• ristek
0 Response to "LIPI Ubah Banjir Jadi Air Minum"
Posting Komentar